sehat dengan akhlak mulia

Tuesday, December 31, 2013

Author Khoirulmu posted on 4:58 AM



Akhir Juni 2013 aku berkesempatan mengikuti Diklat Guru Inti Matematika SMK Kurikulum 2013 di Sahid Hotel Surabaya. Hotel Sahid bagiku memang gak asing lagi, bukan karena aku sering nginap di situ, tetapi hampir setiap kali berkunjung ke Surabaya selalu lewat jalan di depannya. Kalau nggak ikut diklat tersebut, sangat mungkin aku gak akan pernah nginap di situ.

Teman sekamarku seorang guru SMK di Pasuruan, tentunya dia seorang laki-laki. Orangnya cakep, putih, ngganteng, dan pendiam, kalau gak dikentongi, sepertinya dia gak akan bicara.

Sebagai teman sekamar tentu aku juga mengamati kebiasaan-kebiasaanya. Sholatnya hampir gak pernah bolong. Malam pertama, insyaallah sekitar jam 02.00 WIB dia bangun sambil sentrap-sentrup (karena ada ingus di hidung, seperti orang pilek), langsung menuju kamar mandi. namanya aja hotel, kamar mandinya ya di kamar kami juga. Setelah agak lama, keluar juga dia dari kamar mandi dan langsung berangkat tidur lagi. Bangun pagi ternyata sentrap-sentrupnya belum juga hilang. Katanya sih baru akan hilang dan bernafas dengan normal bila sudah siang dan mentari bersinar terang.

Malamnya aku lakukan pendekatan, ngomong ngalor-ngidul dan akhirnya menjurus pada penyakit pileknya yang gak sembuh-sembuh itu.
"Sudah tiga bulan ini pak belum sembuh juga, padahal juga sudah ke dokter, beberapa obat flu pilek juga sudah aku coba", katanya.
"Aku punya saran pak agar penyakit njenengan bisa sembuh dan gak mudah kumat lagi", kataku.
"Tapi ini ya sekedar masukan atau saran, tidak harus njenengan ikuti.Anggap hanya sekedar tambahan pengetahuan saja, siapa tahu cocok", lanjutku.
"Ya pak silakan", katanya.
"Kalau ada tutur kata saya yang tidak berkenan di hati njenengan nanti ya saya mohon dimaafkan, maksudku tentu bukan mau menyakiti hati njenengan", aku sampaikan ini karena jujur aku kan ya baru kenal 1 hari yang tentu belum tahu 'model' keseharian teman sekamarku itu.
"Ya pak", katanya.


Akhirnya aku sampaikan dengan hati-hati apa-apa yang pernah aku dengar dari pengajian UStadz Dhanu, maupun hasil aku sharing di Klinik Akhlak Mulia Cabang Malang.
Orang yang sering sakit pilek biasanya cenderung mudah tidak cocok dengan lingkungan / orang-orang di sekitarnya, namun hanya disimpan di dalam hati gak disampaikan ketidakcocokannya itu. Secara rasional tugas hidung adalah membaui / mencium udara sekitarnya. Kalau ada gangguan pada hidung insyaallah juga ada gangguan berkaitan dengan cara penerimaan yang bersangkutan terhadap orang-orang di sekitarnya. Dengan kata lain, yang bersangkutan begitu peka dan mudah tersinggung.

Bagaimana cara mengatasi atau menyembuhkan sakit pileknya tersebut? Caranya ya mudah saja, asal kebiasaan tersinggung dan mudah tidak cocok dengan lingkungan itu diubah, insyaallah sakit pileknya akan sembuh juga.

Kuamati teman sekamar tadi begitu serius mengikuti paparan saya, sekali-kali mengangguk-anggukkan kepalanya. Mudah-mudahan itu tanda mengerti.

Malam makin larut, kuakhiri perbincangan dengan sekali lagi memohon maaf bila yang telah saya sampaikan tadi tidak berkenan di hatinya.

**************************

"Bagaimana pak pengaruh perbincangan kita tadi malam", tanyaku esok harinya.
 "Belum saya coba pak, kan baru tadi malam", jawabnya singkat.

Hingga diklat berakhir, aku tidak lagi menanyakan 'efek' pembicaraan kami malam itu. Yang pasti kewajiban aku untuk menyampaikan kebaikan sudah aku laksanakan, insyaallah ikhlas karena Allah SWT. Hasilnya aku serahkan sepenuhnya pada-Nya.



Dua hari sepulang diklat di Sahid Hotel Surabaya, kami ketemu kembali di Aria Hotel Malang, bukan sebagai peserta diklat tetapi sebagai Guru Inti/Pendamping pada diklat Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran. Sama halnya dengan Sahid Hotel, andaikan. aku tidak ditunjuk ikut diklat belum tentu aku bisa nginap di Aria Hotel, meskipun lokasinya di Malang, kotaku tercinta.

Pada kesempatan makan siang dan pas ketemu, karena dia tidak lagi sekamar denganku, iseng-iseng kutanyakan perihal sakit pileknya.
"Alhamdulillah pak sekarang sudah sembuh dan gak kumat lagi, setelah aku jalankan saran-saran njenengan".katanya.
"Alhamdulillaah, selamat ya ... ", kataku.
Segala puji hanya bagi Allah SWT.


Mungkin sobat berminat membaca:
Ada apa dengan Asma
Bisnis

0 comments:

Post a Comment